Setelah sekian lama menjadi konsep dan obrolan warung kopi, akhirnya jobdes itu tercapai juga, menikah. Berikutnya, jobdes lanjutan setelah itu begitu kompleks dan beragam, termasuk misi sampingan menaklukkan wilayah Ngayogyokarto Hadiningrat bersama istri dan kamera baru berfitur GPS. Kalau sampeyan sedang bersantai, tidak ada larangan untuk langsung meluncur ke galeri pusat di kampung sebelah. Monggo!
Motor Pinjaman. Inilah mode transportasi kami di hari kedua bulan madu. Lebih canggih daripada jalan kaki ataupun naik Putra Amarta, bus mini jurusan Paris-Jogja.
Stasiun Sore. Di pusat reservasi, kami kehabisan tiket kereta api untuk tiga hari yang akan datang. Daripada kecewa, ada baiknya jalan-jalan sebentar di area sebelah barat Stasiun Tugu.
Sayidan. Bila kau datang dari selatan langsung saja menuju Gondomanan, belok kanan sebelum perempatan teman-teman riang menunggu di Sayidan (Shaggy Dog).
Penunjuk Arah. Selain kata 'kiri Mas', 'kanan Mas', dan 'lurus Mas' dari sang Nyonya yang asli Jogja, papan penunjuk seperti inilah yang cukup membantu sang Juragan selama menjelajah Ngayogyokarto Hadiningrat.
Lampu Antik. Dijepret pagi-pagi dari sudut timur Alun-alun Lor Jogja bersama sang Nyonya, motor pinjaman, kamera baru, dan alunan merdu Laksamana Raja di Laut dari ponsel.
Enam Empat Lima. Entah, apakah di hari-hari biasa mereka masih sempat jalan-jalan pagi berkelompok selain berangkat ke sekolah dengan mengenakan seragam.
Motor Pinjaman. Inilah mode transportasi kami di hari kedua bulan madu. Lebih canggih daripada jalan kaki ataupun naik Putra Amarta, bus mini jurusan Paris-Jogja.
Stasiun Sore. Di pusat reservasi, kami kehabisan tiket kereta api untuk tiga hari yang akan datang. Daripada kecewa, ada baiknya jalan-jalan sebentar di area sebelah barat Stasiun Tugu.
Sayidan. Bila kau datang dari selatan langsung saja menuju Gondomanan, belok kanan sebelum perempatan teman-teman riang menunggu di Sayidan (Shaggy Dog).
Penunjuk Arah. Selain kata 'kiri Mas', 'kanan Mas', dan 'lurus Mas' dari sang Nyonya yang asli Jogja, papan penunjuk seperti inilah yang cukup membantu sang Juragan selama menjelajah Ngayogyokarto Hadiningrat.
Lampu Antik. Dijepret pagi-pagi dari sudut timur Alun-alun Lor Jogja bersama sang Nyonya, motor pinjaman, kamera baru, dan alunan merdu Laksamana Raja di Laut dari ponsel.
Enam Empat Lima. Entah, apakah di hari-hari biasa mereka masih sempat jalan-jalan pagi berkelompok selain berangkat ke sekolah dengan mengenakan seragam.
Wah.
BalasHapusSudah menikah?
Eh baru menikah atau udah lama ya? Coba saya buka lagi ke belakang postingannya.
Eh iya selamat ya... :)
eh.. me-ni-kah ??
BalasHapussulamadh deh.. :D
Fizzz...sudah me ni kah ?? kapan ?
BalasHapusselamat yaa...semoga menjadi keluarga yang sakinah ma waddah wa rahmah...salam kenal buat nyonya...:)
@zizy: Alhamdulillah sudah tanggal 25 Juni tempo hari. Ya, masih sepi-sepian kok. Terima kasih :)
BalasHapus@sayurs: Yup, matur nuwun Kang.
@Lita: Ya Mbak, akhir bulan lalu. Amien, terima kasih doanya :)
aseeeeeek....jadi pgn sholat....sik tak sholat sik yo...
BalasHapusSelamat ya Om Fiz, akhirnya menikah juga :)
BalasHapusApa pakai GPS juga untuk menentukan posisi ataupun titik koordinat istrinya :)
Wah, enaknya yang hanimun ke Jogja.. Udah lama saya nggak ke sana. Terakhir kali mampir Jogja udah 7 tahun lalu kayaknya :D
BalasHapusApakah selama di Yogya dapat petunjuk macam ini? "Sana Mas, ngetan, lalu ngidul, belok ngulon, nah lalu ngalor". :D
BalasHapusfebruari kemarin kami baru dari jogja, berkunjung kerumah nenek. sayang cuma sebentar gak sampe nginep.
BalasHapusbtw selamat ya! sudah menyempurnakan separuh agama, semoga sakinah mawaddah warahmah.
salam kenal juga :-)
@Wempy: Ojo lali sendale digembok, terus dikunci setir, cik gak ilang :)
BalasHapus@Cak Jun: Tengkyu Cak. Haha, kalau GPS sementara masih support di kamera, bukan di istri :D
@mpokb: Dari Jogja menuju Paris... Coba saja ke sana sekarang mpok, Jogja sekarang semakin bagus dan mudah dijangkau oleh sembarang angkutan :)
@Paman Tyo: Ya, Paman. Meski bahasa semacam itu sudah paham sejak kecil, tapi saat bertanya itu entah saya menghadap ke arah mana :)
@ali: Yang pergi sebelum masa liburan bisa bersyukur karena terbebas dari macet, yang pergi pas liburan bisa bersyukur karena Jogja lebih semarak. Terima kasih ucapan dan doanya Mas. Amien :)
Selamaaaatt! Aku nyusul bentar lagi, insya Allah!
BalasHapuskamerane opo mereke?
Waduh, ndak enak nyebut merek Mbak. Ini saja, monggo diklik tautan di bawah. Merek kamera ada di kanan atas layar, hasil tracking GPS ada di bagian bawahnya. Tengkyu ucapannya, dan congrats balik Mbake :)
BalasHapushttp://www.flickr.com/photos/8154603@N05/5910213477/in/photostream
(Setelah sekian lama menjadi konsep dan obrolan warung kopi, akhirnya jobdes itu tercapai juga, menikah.)
BalasHapuswalaupun saya tidak ikut andil dalam memuluskan jobdesk sang juragan, tapi setidaknya semprotan parfum sedikit membantu memferivikasi status sang juragan, hehehehehe
Beberapa hari sebelumnya kita sempat duduk di warkop depan. Sesuai urutan dari selatan adalah A, R, dan I. A heran karena melihat rambut I kinclong, padahal waktu telah menunjukkan sore agak malam. Saat I ditanya R sedang ke mana, maka jawabnya pun asal, "Ada deh! Nganu, ada acara..." BTW, tengkyu parfumnya :)
BalasHapuswahhh...pengantin baru nih hi3x.
BalasHapusselamat mas Fiz...semoga langgeng terus ..amiiiin.
Terima kasih ucapan dan doanya Roel, amien. Kukira sampeyan ikut terkena imbas gempa Jepang yang juga meluluh-lantakkan Hachinohe. Alhamdulillah!
BalasHapusFoto postwedding nya kok ngga ditampilin mas? Hehehe...
BalasHapuslha udah menikah? selamat...selamat, saya ama elmo juga resmi 9 juli kemarin ini :)
BalasHapus@Galih: Waduh, pada dasarnya saya itu tukang foto tapi ndak suka difoto Mas. Jadi ya tanpa foto diri :)
BalasHapus@Xero: Tengkyu Bro, oh selamat juga untuk U & Elmo... :)
ayo ndi foto-ne rek :D
BalasHapusTyke: Ada di galeri foto kampung sebelah, flickr. Tapi ya itu, tidak ada untur narsisnya, hanya gambar lokasi sama bangunan yang kami kunjungi :)
BalasHapus