2 April 2007

Doa bagi Siapapun

Dua mahasiswa kost jurusan Biologi yang kelaparan tampak duduk saling berhadapan. Di saku mereka tidak tampak tanda-tanda kehidupan, sedangkan di hadapan mereka telah tersaji seongok nasi bungkus entah dari mana asalnya. Kemudian salah satu dari mereka memimpin doa sebelum makan, "Semoga karbohidrat ini bisa bertahan sampai besok pagi." dan "Amiin..."
Jauh di seberang benua tampak beberapa perampok jalanan pemuja balapan liar sedang duduk mengitari sebuah meja yang penuh dengan makanan lezat. Sejurus kemudian, sang pemimpin yang berkepala botak "mentitahkan" kepada salah satu dari anggotanya untuk memimpin doa. Dengan khidmat, seorang pria yang terlihat paling muda di antara mereka mulai berdoa meski dengan suara yang agak gagap, "Terima kasih atas AC double blower, rem ABS, power steering, NOS dan makanan yang telah engkau berikan." dan "Amiin..."
Bahkan Sholeh, anak Pak Haji Murtadho yang belum mengenal pondok, ketika dibujuk teman-teman sebayanya untuk memanjat kelapa milik Yuk Jah tak lupa ia berdoa semoga aksinya kali ini tidak ketahuan Pak Hansip.
Semakin kompatibelkah doa di jaman manusia modern ini? Wallahu a'lam...
[sumber: experience, the fast and the furious & cerita yang diceritakan]

1 komentar:

  1. kompatibel??? yo jelas. karena doa kan sarana komunikasi seorang abdi dengan Robbi, maka harus di up-grade terus..............................

    BalasHapus

Terima kasih atas komentarnya.