28 April 2007

Dua Jam

Ternyata waktu dua jam itu cukup lama untuk melakukan berbagai aktivitas pagi ini seperti: [1] Bangun tidur pukul 5.xx (lebih sekian menit) langsung ambil air wudhu dan "absen" shubuh. [2] Dengarkan kompilasi pop Indonesia hasil hunting di jagat web (lagu tahun '99-an & yang terbaru). [3] Bersih-bersih "rumah" mulai dari komputer, jendela, lantai hingga bak sampah. [4] Mengelap motor berharap bisa jadi baru lagi (sukur-sukur cc-nya bisa nambah). [5] Berburu nasi bungkus di warkop kesayangan. [6] Mandi pagi dan gosok gigi (pagi ini menduduki peringkat ke-6). [7] Mencuci gelas sisa aktivitas tadi malam (yang di dalamnya sudah stand by seekor kecoak imut). [8] Preparing kopi susu instant (tanpa kecoak). [9] Sarapan nasi bungkus kertas minyak berlabel "Rempelo" (masih ditemani kompilasi pop Indonesia). [10] Duduk manis di kursi kerja pukul 07.00 (tuntas).

21 April 2007

Penampilan Baru

"Don't look the book just from the cover" merupakan kalimat yang sering diucapkan Tukul Arwana di salah satu episode Empat Mata beberapa bulan lalu. Jika dilihat dari sudut pandang pemakaian, tentu kalimat tadi sangat relevan dengan hal-hal yang berpenampilan relatif kurang disukai. Akan tetapi, agaknya kata-kata Tukul di atas "sedikit kurang tepat" jika dihubung-hubungkan dengan penampilan baru blog ini (pede sekali...).
Lihat saja fitur blogroll yang jumlahnya semakin banyak dengan isi yang semakin berat, atau tambahan fitur iklan yang lebih bermakna "mengganggu" bagi mayoritas penonton televisi. Penambahan jumlah blogroll menandakan bahwa teman, jaringan maupun referensi sangatlah berperan penting dalam kehidupan ber-blog di jagat web. Sedangkan iklan sengaja ditambahkan dalam rangka menciptakan sedikit nuansa "hijau" di mata para blogmaster, tentu saja tanpa mengesampingkan nilai estetika dalam peletakannya. Meski demikian, lihatlah pula faktor lain seperti theme dan isi blog yang tetap mempertahankan konsep lama dan "minimalis" (atau barangkali kurang ide). So, don't look the blog just from the content.

10 April 2007

Kembalinya Aishah

Alhamdulillah... sejak menghilang dari wadahnya di rak kaset beberapa tahun lalu, terhitung sejak empat hari kemarin suara merdu Aishah mulai terdengar lagi di telingaku yang semakin berbau dangdut (hidup Evie mania...). Saat pertama kali kutemukan, satu hal yang sempat melintas di otakku, “Asyik... tapi kok berubah?” Seingatku dulu sebelum hilang album Aishah II keluaran tahun '91 itu masih berupa kaset, tapi saat kompilasi kesayangan "emes" itu kutemukan di jagat web malah hanya berupa suara (tidak memiliki bentuk fisik, tapi bukan hantu). Lho, kok bisa? Ya, berkat teknologi mp3-nya Karlheinz Brandenburg dari Jerman.
Lalu siapakah Aishah itu? Aishah adalah seorang penyanyi wanita pertama Malaysia yang berjaya ke peringkat antarabangsa di awal era 90-an (kok jadi bahasa Melayu?). Mungkin kalau jaman 3-4 tahun kemarin sejajar dengan Siti Nurhaliza, penyandang gelar penyanyi nomor satu Malaysia pada tahun 2004.
Mengapa harus album versi II? Kalau soal itu aku harus tanyakan lagi ke "emes" atau "bulek" via e-mail (he... he... he...). Yang jelas, dulu mereka sempat membawa pulang album Aishah I dari pasar kecamatan untuk dinikmati beberapa hari saja sebelum akhirnya dikembalikan lagi. Mungkin karena gambar sampulnya yang B&W jadi mereka kurang berselera dan menukarnya dengan album versi II (kalau abad sekarang boleh nggak ya?).
Sebenarnya hanya lima dari sepuluh lagu yang berhasil "tergali" (jadi mirip fosil dinosaurus), tapi rasanya lebih dari cukup untuk... Tunggu dulu. Tau dari mana kalau album Aishah II berisi sepuluh lagu? Apa nggak 120 atau 2.500? (padahal nggak mungkin kan). Ok, sesuai dengan kata kelima di awal tulisan ini yang berbunyi......... maka artinya kurang lebih begini, "Kaset memang hilang, tapi pink cover-nya kan masih ada di rak. Masih bisa dibaca lagi!"
Penasaran dengan suara Aishah dari abad ke-20?

4 April 2007

Portal Online dan CD Interaktif ABSI


CD Interaktif ABSI. Produk gagal.

Masalah
Beberapa minggu lalu sebagian teman-teman ABSI sempat berkumpul di Ketintang Wiyata (kost Enny). Entah membahas apa, yang jelas mereka sempat bertanya (plus minta tolong) via sms kepada saya, bagaimana kalau keluarga besar ABSI dibuatkan portal online (web, blog atau semacamnya). Wah, keren. Kalau sekedar membangun web sederhana yang berbasis html tanpa embel-embel php, javascript, delphi atau bahasa-bahasa aneh yang lain mungkin saya bisa langsung turun tangan, tapi nantinya kita harus puas dengan hasil berupa sebuah web pasif yang minus unsur partisipasi secara langsung dari para pengunjung (=kurang keren, jadi mirip papan pengumuman). Bagaimana dengan blog yang saya sendiri harus membuka ensiklopedia untuk mengerti seluk-beluknya? Ternyata ada yang kurang puas, padahal jika ditinjau dari proses pembuatannya blog jelas lebih mudah dan efisien. Bagaimana kalau yahoo group (solusi dari Puji)? Yahoo group? Sepertinya pernah mendengar istilah itu ketika masih SMA dulu (akhir abad ke-20). Milis-kah? (=feeling so bad).

Solusi
Ada yang masih ingat CD Cinderamata ABSI? Sebenarnya, CD yang berisi video komentar, foto-foto dan sound track ABSI itu merupakan sebuah karya yang masih tergolong mentah (segenap tim produksi mohon maaf yang sebesar-besarnya). Karena waktu dan teknologi yang sangat terbatas, maka tim produksi belum berhasil mengintegrasikan file-file yang ada ke dalam bentuk CD interaktif, meskipun proses yang telah dilakukan telah mencapai 40%. Tidak banyak di antara teman-teman ABSI yang pernah melihat "produk gagal" ini. Terus, apa hubungannya dengan portal online? Jika memang urgen, kita bisa menggunakan "produk gagal" tadi sebagai pondasi utama portal online yang akan kita bangun, tentunya dengan sedikit polesan dan penyederhanaan pada konten yang disajikan (minus video komentar). Jika masalah portal online telah terpecahkan, bagaimana dengan nasib CD Interaktif ABSI? Kita lanjutkan saja proses produksi yang dulu sempat terhenti (dengan label "extended version" dari portal online). Soal tenaga Insya Allah ada. Teknologi hardware telah meningkat (dari P!!! processor ke Athlon dual core processor). Soal penyebaran ke seluruh anggota keluarga besar ABSI, iklankan saja di portal online (simbiosis). Tapi kalau soal biaya, ada yang punya solusi konkret?

Hasil
Hasil yang diharapkan dari wacana di atas antara lain; (1) terbentuknya portal online (berupa web, blog atau semacamnya) sebagai ajang komunikasi antar anggota ABSI dan (2) setiap anggota ABSI memiliki cinderamata berupa profil, file dan dokumentasi yang terintegrasi dalam bentuk data digital (CD Interaktif).

2 April 2007

Doa bagi Siapapun

Dua mahasiswa kost jurusan Biologi yang kelaparan tampak duduk saling berhadapan. Di saku mereka tidak tampak tanda-tanda kehidupan, sedangkan di hadapan mereka telah tersaji seongok nasi bungkus entah dari mana asalnya. Kemudian salah satu dari mereka memimpin doa sebelum makan, "Semoga karbohidrat ini bisa bertahan sampai besok pagi." dan "Amiin..."
Jauh di seberang benua tampak beberapa perampok jalanan pemuja balapan liar sedang duduk mengitari sebuah meja yang penuh dengan makanan lezat. Sejurus kemudian, sang pemimpin yang berkepala botak "mentitahkan" kepada salah satu dari anggotanya untuk memimpin doa. Dengan khidmat, seorang pria yang terlihat paling muda di antara mereka mulai berdoa meski dengan suara yang agak gagap, "Terima kasih atas AC double blower, rem ABS, power steering, NOS dan makanan yang telah engkau berikan." dan "Amiin..."
Bahkan Sholeh, anak Pak Haji Murtadho yang belum mengenal pondok, ketika dibujuk teman-teman sebayanya untuk memanjat kelapa milik Yuk Jah tak lupa ia berdoa semoga aksinya kali ini tidak ketahuan Pak Hansip.
Semakin kompatibelkah doa di jaman manusia modern ini? Wallahu a'lam...
[sumber: experience, the fast and the furious & cerita yang diceritakan]