2 Agustus 2007

Dawet Wak Mat

Karena kemarin ketiduran sebelum makan malam, dua porsi mie instan racikan ba'da subuh tadi terasa begitu menggoda untuk diserbu (selalu saja ada alasan untuk nambah K***). Tapi kalau 3-4 jam kemudian perut masih saja minta di-reload sedangkan di lain sisi badan terasa kurang bersemangat, apa yang harus dilakukan?
Plan A: Sempat terbesit keinginan untuk segera "mengairi" sereal instan rasa kacang hijau kesukaan (bukan rasa benang...!). Emmm, tentu penyakit busung laparnya akan langsung sembuh. Bagaimana dengan penyakit loyonya?
Plan B: Untuk mengatasi loyo, tampaknya ide meracik kopi susu instan lebih layak untuk dicoba. Tapi bagaimana dengan penyakit busung laparnya?
Plan C: (Cling...! Ada ide) Bagaimana kalau sereal instan rasa kacang hijaunya di-mix dengan kopi susu instan? Semoga kedua penyakit nakal (by: GIGI) tadi segera musnah (by: Andra & The Backbone). Masa b***h dengan kontraindikasi...!
Bismillah, srupuuuut....! Emmm, kayaknya pernah kenal dengan rasa semacam ini, tapi di mana ya? Aha... ini kan rasa dawet-nya Wak Mat, nutrisi favorit di sela-sela jam istirahat waktu SD dulu (15 tahun lalu). Sekedar mengingat-ingat, di sebelah barat Wak Mat ada Yu Tum yang terkenal dengan blendong dan klanthing-nya. Sedangkan di sebelah utara, di bawah rindangnya rumpun bambu ada penjual glali yang menawarkan snack sehat bebas pemanis buatan (apalagi formalin).

6 komentar:

  1. Ternyata Fiz sekarang beda dengan dulu. Sejak kapan menjadi ahli strategi?(strategi perang melawan busung lapar)

    BalasHapus
  2. hehehe...Plan C sudah kulakoni sejak lama..cuman ga pake kopi...

    BalasHapus
  3. itu sakit busung lapar ato cacingan om ?? :D

    BalasHapus
  4. wah..bole juga tu plan C nya..:D

    BalasHapus
  5. aku sing kenal mung glali. nek blandong karo klenting ki opo kuwi?

    BalasHapus
  6. aku milih dawet wae fiz...kopi dan sereal nggak doyan ketoe hehehe plan yang mana aja silaken seng penting wareg...cayoo

    BalasHapus

Terima kasih atas komentarnya.