Selamat datang para tamu, silahkan duduk merapat. Santai saja...!!!
Jadi begini... mumpung masih dalam suasana tujuhbelasan, saya selaku shohibul hajat sengaja mengundang saudara-saudara sekalian ke tempat ini dalam rangka syukuran memperingati dirgahayu kemerdekaan keenampuluh tiga Republik Indonesia tercinta. Tidak ada uraian panjang lebar seputar hari kemerdekaan seperti yang sudah-sudah, karena saya yakin masih banyak tugas, urusan, acara lain, atau bahkan lomba tujuhbelasan di luar sana yang harus saudara-saudara hadiri. Bukan begitu??? Baiklah, untuk mempersingkat waktu segera saja kita mulai acara ini dengan berdoa bersama ditujukan kepada para pahlawan yang telah rela berkorban jiwa dan raga dalam memperjuangkan kemerdekaan NKRI. Semoga segala amal kebaikan dan perjuangan mereka senantiasa diterima oleh Allah SWT. Amien.
Silahkan menikmati hidangan yang ada. Hanya polo pendem dari kebun belakang rumah sebagai wujud terima kasih atas karunia-Nya berupa tanah yang merdeka dan hasil bumi yang melimpah. Perlu diketahui, bahwasanya hidangan semacam ini pernah menjadi saksi bisu kegigihan para pahlawan dalam mengukir kemerdekaan di medan perang kala itu. Dalam sebuah ceramah, Pak Kyai pernah mengulas sedikit tentang polo pendem atau umbi-umbian ini. Telo (ubi jalar) atau Ipomoea batatas, dalam bahasa Jawa mengandung filosofi "netheli barang sing olo" yang bermakna kurang lebih menanggalkan barang (sesuatu) yang tidak baik. Kiranya kita telah mengetahui dan paham betul sesuatu yang tidak baik pada jaman itu? Lain halnya dengan ketela pohon. Dalam bahasa Jawa, kaspe mengandung filosofi "karepe sepi ing pamrih" yang artinya berniat melakukan sesuatu tanpa pamrih. Inilah ciri khas seorang pahlawan dalam perjuangannya merebut kemerdekaan.
Itulah sedikit cerita seputar polo pendem. Oh ya, terima kasih atas kehadiran saudara-saudara sekalian di tempat ini. Mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan di hati. Selamat beraktivitas kembali dan... Merdeka...!!!
Jadi begini... mumpung masih dalam suasana tujuhbelasan, saya selaku shohibul hajat sengaja mengundang saudara-saudara sekalian ke tempat ini dalam rangka syukuran memperingati dirgahayu kemerdekaan keenampuluh tiga Republik Indonesia tercinta. Tidak ada uraian panjang lebar seputar hari kemerdekaan seperti yang sudah-sudah, karena saya yakin masih banyak tugas, urusan, acara lain, atau bahkan lomba tujuhbelasan di luar sana yang harus saudara-saudara hadiri. Bukan begitu??? Baiklah, untuk mempersingkat waktu segera saja kita mulai acara ini dengan berdoa bersama ditujukan kepada para pahlawan yang telah rela berkorban jiwa dan raga dalam memperjuangkan kemerdekaan NKRI. Semoga segala amal kebaikan dan perjuangan mereka senantiasa diterima oleh Allah SWT. Amien.
Silahkan menikmati hidangan yang ada. Hanya polo pendem dari kebun belakang rumah sebagai wujud terima kasih atas karunia-Nya berupa tanah yang merdeka dan hasil bumi yang melimpah. Perlu diketahui, bahwasanya hidangan semacam ini pernah menjadi saksi bisu kegigihan para pahlawan dalam mengukir kemerdekaan di medan perang kala itu. Dalam sebuah ceramah, Pak Kyai pernah mengulas sedikit tentang polo pendem atau umbi-umbian ini. Telo (ubi jalar) atau Ipomoea batatas, dalam bahasa Jawa mengandung filosofi "netheli barang sing olo" yang bermakna kurang lebih menanggalkan barang (sesuatu) yang tidak baik. Kiranya kita telah mengetahui dan paham betul sesuatu yang tidak baik pada jaman itu? Lain halnya dengan ketela pohon. Dalam bahasa Jawa, kaspe mengandung filosofi "karepe sepi ing pamrih" yang artinya berniat melakukan sesuatu tanpa pamrih. Inilah ciri khas seorang pahlawan dalam perjuangannya merebut kemerdekaan.
Itulah sedikit cerita seputar polo pendem. Oh ya, terima kasih atas kehadiran saudara-saudara sekalian di tempat ini. Mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan di hati. Selamat beraktivitas kembali dan... Merdeka...!!!
waaaaaaaaa...dikasi ubi!nggak suka ubi ini om..maunya ubi goyeng :D
BalasHapusaku mau telo nya prend! hehehe MERDEKAAA!!!
BalasHapusPanda kesini minta kopi, kok ga ada kopinya :)
BalasHapusMERDEKA!!!!!!!!!!!
aduuh.ga mau ah...ga ada makanan lain om?atau minumnya?
BalasHapusaduuuh..ini khan makanan kesukaanku...makasih,makasih dah menyediakan makanan utama nenek moyangku.
BalasHapusHmm.....telo , direbus, dimakan hangat2 masih ngepul.... enak tenan!
BalasHapusHadir neh.... suguhannya uenak... makasih ya... MERDEKA!!!
BalasHapusmau.. mau..mau... aku belum pernah makan polo pendem. mudah"an setelah memakan itu, sifat" kita bisa seperti pahlawan dan juga kentutnya lancar :D
BalasHapusAssalamualaikum,
BalasHapusTerimakasih atas suguhannya dan MERDEKAAA!!!
maunya ubi bakar.....plus kopi yang dipanaskan di bara api dipinggir pematang 9halah bnyk bgt pinginnya)
BalasHapusTernyata 'telo' itu sendiri ada maknanya ya? Sip, dapet ilmu baru lagi.
BalasHapusOya, konon katanya kalo kebanyakan makan telo bikin kerep ngentut, bener ra kang? Hehe
telo bokannya goblok toh mas?
BalasHapusdulu waktu ane di Sby, konco-konco sing ndablek kita bisane panggil "telo" he...he...
oh iya, kopi yang enak itu buatan kebun teh di singosari, kopi rolas, maksudnya kopi buatan PTPN XII
tolong polo pendemnya lempar ke sini...he3x...untungnya resto jepang di sini menyediakan polo pendem goreng jadi saya bisa agustusan bareng polo pendem juga
BalasHapusenak tidak..?
BalasHapuspernah makan ubi rebus yg ga enak bgt.. tp pernah yg rasanya moantab, manis, pulen.. pokonya sedaplah..
telo..itu makanan kesukaan ku banget fiz.uenaaaak
BalasHapuswah kata nenek gw kalo makan telo kebanyakan bisa membahayakan pernapasan orang orang di rumah loh... hehehe kentut bisa bau amit bung kalo kbanyakan, tapi kalo ada seh bisa abis juga... hohohoh...
BalasHapuswah, makasi banget...buat hidangannya yg indonesia banget ! juga buat pencerahannya..;)
BalasHapuskok pas, semalem qt api unggunan dgn hidangan kacang rebus, jagung rebus dan jahe...
merdeka !!
wah enak ki fiz..nek lagi anget2..
BalasHapusnyam..nyam...
wuih...wuih... pesertanya sudah banyak tho...
BalasHapusapa aku masih kebagian telonya ??
huhuhuhu...terlambat niy,,masih kebagian ga yah????
BalasHapuswaaaah, uuenak tenan iku rek!
BalasHapusenak bgt om apalg kl dr kebun sendiri
BalasHapuside tulisa mantap fiz
BalasHapustelo, penganan masa SD, panas-panas pulang sekolah nduduk telo nang pinggir embong!!!!!
BalasHapusKaspe, bukane dar kata enggris CASSAVA, cuma ilate wong jowo (njombang) angel niru kata itu, jadinya ya KASPE!
oh yo Fiz, aku tetep njowo kok, apalagi njombang, is my love city he he he he, minggu ketiga posoan baru mudik.
Ini maksudnya keladi ya? Klo keladi mah itu favorit ssya :)
BalasHapusga pernah makan telo..ubi ato apalah itu.. orang saya biasanya makannya pizza, spagheti dan steak tu...
BalasHapustolong jelaskan dong, sejenis makanan apa itu ya...??
*kabur ah
:P
lho jadi kamu juga hobi nanem2 ya?
BalasHapusDumprak...dumprak...dumprak...!!!Fiz,opo kon wis gak doyan "polo gumantung"?Kok malih polo pendhem?Ketintang 181 opo jik akeh corone?Semangat cak,meski sel-sel kita terstruktur dari mie instant penuh borak!!!Chobi,Rino thanks juga!!Ada rekom buat sakit uhuk-uhuk,gak?Kalo bisa sing herbal alami.
BalasHapus