10 Juli 2009

Yogya, I'm Coming


Setelah sekian lama menjadi wacana dan obrolan warung kopi, akhirnya jobdes itu tercapai juga; Yogyakarta, backpacker, liburan, Malioboro, hunting, refreshing, cinderamata, semua jadi satu. Efeknya, display name kompie di kantor pun harus disesuaikan menjadi, "Yogya, I'm Coming...!!"
Dari sekitar 47 jam berada di Kota Gudeg, turut dibawa pulang; dua buah dompet kulit, empat kotak Bakpia Pathok, sebuah topi kain, sepasang sendal jepit, sebuah jumper, satu stel batik, dan sejumlah gantungan kunci. Selebihnya, beberapa sobekan tiket perjalanan darat dan tanda masuk obyek wisata.
Di sisi lain, cuaca cerah, awan tinggi dan langit biru rupanya cukup mendukung aktivitas hunting di luar ruangan. Bersama Panasonic DMC-TZ3 dengan memori dua giga-nya sukses diperoleh 395 buah gambar digital beraneka warna. 109 diantaranya layak dialbumkan dengan 12 buah gambar pilihan. Klik ilustrasi berikut untuk memperbesar gambar atau langsung kunjungi galeri fotonya.


Pangkalan Becak. Pangkalan becak di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. Tampak di seberang jalan adalah kantor pos dan gedung BNI Yogyakarta.
Dari Atas Borobudur. Jalan masuk menuju areal Candi Borobudur. Foreground adalah sebuah arca tanpa stupa penutup.
Prambanan Sore. Matahari sore tampak dari celah-celah siluet Candi Prambanan.
Tugu Yogya. Tugu Yogya dipotret pada 23:32. Rasanya, sukar sekali mengambil gambar monumen bersejarah itu tanpa 'melibatkan' para pengunjung dan fotografer lain.
Yogya Pagi Hari. Foto ini diambil pukul 06:21. Kombinasi yang cukup sempurna antara tiang PJU antik, tempat parkir, backlight dan kamera digital mahal :D.
Lokomotif. Sebuah lokomotif melintas di jalur pedestrian ujung Jalan Malioboro. Loko ini meninggalkan Stasiun Tugu untuk kembali lagi di jalur yang berbeda.
Nasi Pecel. Meskipun telah berada di jantung kota Yogyakarta tapi kami belum juga berhasil menemukan warung gudeg yang buka sepagi itu. Sayang sekali.
Sepanjang Malioboro. Sebuah andong tampak diparkir di ruas Jalan Malioboro. Di belakangnya, seorang petugas kebersihan menyemprotkan cairan pembersih untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran dan bau tak sedap yang dihasilkan si Penarik Andong.
Trans Jogja. "Para penumpang yang terhormat, kita segera sampai di halte Senopati 1. Bagi yang akan turun, cek barang bawaan Anda. Jangan sampai ada yang tertinggal."
Gedung Masjid BI. Awalnya kami tidak mengira kalau gedung ini adalah sebuah masjid, tapi setelah diyakinkan seorang tukang becak maka kami pun percaya.
Anno 1914. Jangan salah, ini adalah ornamen jendela kaca Masjid Bank Indonesia Yogyakarta. Begitu antik.
Bangku Trans Jogja. Tidak seperti saat kami memasuki Kota Gudeg dua hari sebelumnya, kali ini Trans Jogja yang kami tumpangi terasa lebih besar dan longgar :).